Archive for Juni 2017
Selasa, 27 Juni 2017
1) Tenses
A. Present
tense
rumus:
S + V-1
Penggunaan:
present tense untuk menyatakan fakta, kebiasaan, dan
kejadian yang terjadi pada saat sekarang ini.
B. Present
progressive tense
Rumus:
Penggunaan:
Present continuous tense/present progressive tense untuk
membicarakan aksi yang sedang berlangsung sekarang atau rencana dimasa depan.
C. Present
future tense
Rumus:
S + WILL + V1 atau S + TO
BE + GOING TO + V1
Penggunaan:
Present
Future Tense adalah tenses yang digunakan untuk
menyatakan kejadian yang akan terjadi di masa depan atau sesuatu yang belum
terjadi. Sesuai namanya, future, yang berarti masa depan.
D. Present
perfect tense
Rumus:
Penggunaan:
Present perfect tense digunakan untuk
mengungkapkan suatu aktivitas atau situasi yang telah dimulai di masa lalu dan
telah selesai pada suatu titik waktu tertentu di masa lalu atau masih
berlanjut sampai sekarang.
E. Past
tense
Rumus:
S + V-2
Penggunaan:
Simple past tense untuk menunjukkan bahwa suatu kejadian
terjadi di masa lampau.
F. Past
future tense
Rumus:
S + would + bare infinitive
Penggunaan:
Simple past future tense untuk menyatakan suatu aksi yang
akan dilakukan, membuat prediksi, dan membuat janji di masa depan pada
saat berada dimasa lalu.
G. Past
perfect tense
Rumus:
S + had + past participle/V-3
Penggunaan:
Past perfect tense untuk menyatakan bahwa suatu aksi
telah selesai pada suatu titik di masa lalu sebelum aksi lainnya terjadi.
H. Past
progressive tense
Rumus:
S + was/were + present participle/V-ing
Penggunaan:
Past
continuous tense/past progressive tense digunakan untuk
mengungkapkan bahwa suatu aksi sedang terjadi pada waktu tertentu di masa
lampau.
https://www.wordsmile.com/pengertian-rumus-contoh-kalimat-16-tenses-inggris
2) Active-Pasive
1. Pengertian
Active
Voice
Active Voice
(Kalimat Aktif) adalah kalimat yang subject-nya berbuat sesuatau atau
melakukan suatu pekerjaan. Dalam bahasa indonesia ciri-ciri kalimat aktif
adalah kata kerjanya selalu berawalan “me-“ dan beberapa lagi
memiliki awalan “ber-“. Pada kalimat aktif (active voice) ini, kita
cukup menggunakan bentuk dasar dari kata kerja (verbs) dalam
penyusunan kalimatnya.
Passive
Voice
Passive Voice
adalah konstruksi tatabahasa (secara khusus, specifically, a “voice”). Kata
atau frasa kata benda yang akan menjadi obyek dari kalimat aktif, muncul
sebagai subjek kalimat dengan suara pasif. Dalam bahasa Indonesia
kalimat pasif biasanya diikuti prefix berupa di– atau ter–.
Contohnya kalau kalimat aktifnya menginjak maka kalimat pasifnya menjadi
dipukul atau terpikul.
2. Rumus
Active
Voice
- Rumus
Active Voice:
S + V (kata kerja yang disesuaikan dengan tenses-nya) + O
Passive
Voice
- Rumus
passive voice:
S + be + past participle + (by agent)
*by agent: pelaku
dari tindakan
3. Ciri Kalimat
Active
Voice
- Pada
kalimat aktif subjek melakukan suatu tindakan yang langsung mengenai
objeknya.
- Kalimat
Aktif memiliki pola S-P-O-K atau S-P-K
Predikat kalimat aktif selalu diawali dengan imbuhan Me-
atau Ber–.
- kalimat
aktif memerlukan objek, Setelah mendapat predikat subjek ditambah
pelengkap atau keterangan.
Pasive
Voice
- to be +
V3 dan
kata by (kata ini bukan merupakan syarat yang harus ada dalam
kalimat pasif )
- Yang dapat
dijadikan kalimat passive adalah Verbal Sentence (kalimat yang predikatnya
kata kerja/V)
- Verbal
sentence yang dapat dirubah ke Passive Voice (kalimat pasif) adalah
kalimat yang memiliki objek penderita.
Perubahan aktif ke
pasif atau sebaliknya tidak merubah makna kalimat. Perubahan iti terjadi hanya
pada struktur kalimatnya saja.
1. Present
tense
Jika active voice dalam simple present tense, maka ‘be’ passive voice-nya
adalah is, am
2. Past
tense
Jika active voice
dalam simple past tense, maka ‘be’
passive voice-nya adalah was atau
were
3. Present
progressive tense
Jika active voice
dalam perfect continuous tense, maka
‘be’ passive voice-nya adalah (has/have) been +
being.
4. Present
perfect tense
Jika active voice
dalam present perfect tense, maka
‘be’ passive voice-nya adalah been
yang diletakkan setelah auxiliary has atau have, sehingga menjadi ‘has been’ atau ‘have been’
5. Present
future tense
Ada dua kemungkinan rumus simple
future tense pada active voice, begitu pula pada passive voice.
-Past participle ditemani phrasal
modal “be (am/is/are) going to” dan auxiliary
verb “be”. Be pada phrasal modal disesuaikan dengan subject pada passive
voice (= object pada active voice) — memenuhi subject-verb agreement.
6. Past
perfect tense
Jika active voice
dalam past perfect tense, maka
‘be’ passive voice-nya adalah been
yang diletakkan setelah auxiliary had, sehingga
menjadi had been
7. Past
progressive tense
Jika active voice dalam past continuous tense, maka ‘be’ passive
voice-nya adalah (was atau were) + being.
8. Past
future tense
Activenya Be + V3 (Past Participle).
Passivenya S + Would Be + V3
http://www.ilmubahasainggris.com/active-voice-dan-passive-voice-pengertian-rumus-ciri-pola-dan-contoh-kalimatnya-dalam-bahasa-inggris/
3) Comparison
degree :
1. Positive
degree
Rumus :
S + tobe + as adjective
as + object
2. Comparative
degree
Comparative degree ini sering
diartikan dengan tingkat “lebih” dan ada beberapa cara untuk membentuk
comparative degree ini
Rumus:
a.
kalau kata sifatnya terdiri dari satu / dua suku kata
(syllable), maka untuk mengubahnya ke tingkat comparative degree, yakni dengan
menambahkan akhiran “er” dibelakang kata sifatnya dan diikuti oleh kata “than”
yang artinya “dari pada”.
Rumus :
S + tobe +
Adjective + Er + than + object
b.
Namun kalau
kata sifatnya lebih dari dua suku kata, maka untuk membentuk comparative
degreenya harus menggunakan “more” dan diikuti oleh “than”
Rumus :
S + tobe +
the + Adjective + than + object
3. Superlative
degree
Superlative
degree ini sering diartikan dengan tingkat “paling” dan ada juga beberapa cara
untuk membentuk superlative degree ini, yakni :
a.
Kalau kata sifatnya terdiri dari satu / dua suku kata
(syllable) maka untuk membentuk superlativenya yakni dengan menambahkan akhiran
“est” dibelakang kata sifatnya dan diikuti oleh “the”.
Rumus :
S + tobe +
the + Adjective + Est + object
b. Namun kalau
kata sifatnya lebih dari dua suku kata, maka untuk membentuk superlative degree
nya harus menggunakan “the most” di depan kata sifatnya.
Rumus :
S + tobe +
the most + Adjective + object
http://maisarinst.blogspot.co.id/2011/10/degree-of-comparison-tingkat.html
4)
Direct-indirect sentence :
A.
Pengertian
Direct Indirect Speech
Direct speech adalah suatu kalimat yang diucapkan secara langsung oleh pembicara yang dalam penulisannya disertai dengan tanda aphostrof di awal dan akhir kalimatnya sebagaimana teks dialog atau percakapan.
Direct speech adalah suatu kalimat yang diucapkan secara langsung oleh pembicara yang dalam penulisannya disertai dengan tanda aphostrof di awal dan akhir kalimatnya sebagaimana teks dialog atau percakapan.
Sedangkan Indirect speech adalah suatu kalimat yang menggambarkan perkataan orang lain atau dirinya sendiri secara tidak langsung (tidak persis seperti yang dikatakan pada saat diucapkan).
Baik kalimat direct maupun indirect speech
terdiri dari dua unsur yakni induk kalimat dan anak kalimat.
Induk kalimat (introduce phrase) adalah seperti yang berwarna merah, sedangkan
anak kalimat (reported words)
1. Statment
Statement (pernyataan)
Dalam Indirect Statement kita menggunakan kata “that” (bahwa) sebagai penghubung antara kalimat pengantar/induk kalimat (introduce phrase) dan kata-kata yang dilaporkan/anak kalimat (reported words). Kata yang biasa digunakan bukan hanya told dan said saja, melainkan bisa juga menggunakan: accused, admitted, advised, alleged, agreed, begged, boasted, complained, denied, explained, implied, invited, offered, ordered, promised, replied, suggested, dkk
Dalam Indirect Statement kita menggunakan kata “that” (bahwa) sebagai penghubung antara kalimat pengantar/induk kalimat (introduce phrase) dan kata-kata yang dilaporkan/anak kalimat (reported words). Kata yang biasa digunakan bukan hanya told dan said saja, melainkan bisa juga menggunakan: accused, admitted, advised, alleged, agreed, begged, boasted, complained, denied, explained, implied, invited, offered, ordered, promised, replied, suggested, dkk
2. Imperative
Command (perintah)
Perintah berarti menyuruh untuk melakukan atau tidak melakukan (melarang) dengan kata jangan (don’t). Menyuruh untuk melakukan berarti bersifat positif, sedangkan melarang bersifat negatif (menggunakan don’t).
Perintah berarti menyuruh untuk melakukan atau tidak melakukan (melarang) dengan kata jangan (don’t). Menyuruh untuk melakukan berarti bersifat positif, sedangkan melarang bersifat negatif (menggunakan don’t).
3. Question
Question
(pertanyaan)
Kalimat pertanyaan dibagi menjadi dua kategori:
Kalimat pertanyaan dibagi menjadi dua kategori:
a.
Pertanyaan yang menggunakan kata tanya (what, where, when, who, why, how), maka kata tanya
tersebulah yang menjadi penghubung antara induk dan induk kalimat.
b.
Pertanyaan yang tidak menggunakan kata tanya dan
jawabannya berupa yes atau no.
http://inggrisonline.com/pengertian-perubahan-rumus-direct-indirect-speech-dan-contoh-kalimat/
5) If
clause :
1. Type
1
Pola kalimat pengandaian tipe 1:
If + subject + VI (Simple Present Tense)+Subject
+ will + VI (Simple Present tense)
Atau If + subect + (be) present + adjective/noun+Subject
+ will be + adjective/noun
Kalimat pengandaian (conditional sentece) tipe 1 digunakan untuk
mengungkapkan atau mengandaikan sesuatu yang belum terjadi pada waktu sekarang
dan memiliki kemungkinan untuk terjadi dalam waktu dekat. Kalimat semacam ini
menjelaskan untuk menyatakan suatu pola sebab dan akibat.
2. Type
2
Pola kalimat pengandaian tipe 2:
If + subject + V2/simple past tense
+ Subject + would + Vl/past future tense atau If + subject + were + adjective/noun + Subject + would be + adjective/noun
-Kalimat pengandaian (conditional
sentence) tipe 2 merupakan kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu
yang tidak mungkin terjadi atau yang bertentangan dengan kenyataan pada waktu
sekarang. Kalimat dengan tipe ini biasanya digunakan untuk menyatakan suatu
khayalan.
-Fakta: fakta yang diungkapkan oleh kalimat pengandaian tipe 2 adalah bahwa saat ini apa yang diandaikan itu tidak terjadi.
-Fakta: fakta yang diungkapkan oleh kalimat pengandaian tipe 2 adalah bahwa saat ini apa yang diandaikan itu tidak terjadi.
3. Type
3
Pola kalimat pengandaian tipe 3
If + subject + had + V3/past perfects + subject
+ would have + V3/past perfect atau if +
subject + had been + adjective/noun + subject + would have been +
adjective/noun
-Kalimat
pengandaian (conditional sentence) tipe 3 adalah kalimat yang mengandaikan
sesuatu yang sudah terjadi dan tidak terjadi di masa lalu. Tipe kalimat ini
biasanya digunakan untuk menyatakan suatu penyesalan.
-Fakta yang
diungkapkan dalam kalimat pengandaian ini adalah bahwa apa yang diandaikan
tidak pernah terjadi di masa lalu.
http://www.sekolahbahasainggris.com/pengertian-dan-contoh-conditional-sentence-tipe-1-2-3-terlengkap/