Archive for 2017
Minggu, 16 Juli 2017
Present Tense:
Present Progresive Tense:
Present Perfect Tense:
Present Future Tense:
Past Tense:
past future tense:
past perfect tense:
past progressive tense:
active:
passive:
positive:
comparative:
superlative:
direct:
indirect:
statment:
command:
positif:
negatif:
question 5w1h:
yes/no question:
If clause
tipe 1 :
tipe 2 :
tipe 3 :
http://grammar.ccc.commnet.edu/grammar/tenses/present_progressive.htm
- We agree with the speaker’s opinion.
- (Kami setuju dengan opini pembicara.)
Present Progresive Tense:
- I am going to meet him tomorrow.
- (Saya akan menemuinya besok.)
Present Perfect Tense:
- I have lived in Cilegon for 3 months.
- (Saya telah tinggal di Cilegon selama 3 bulan.)
- The team is arriving in two hours. He's moving to Portland this summer.
Past Tense:
- The game started at 10.00 p.m.
past future tense:
- She would forgive you
past perfect tense:
- When she came last night, the food had run out.
past progressive tense:
- The team was playing dota all day yesterday.
active:
- I eat a meatball
passive:
- A meatball is eat by me
positive:
- my house is as clean as your house
comparative:
- he is more lazy than me
superlative:
- he is the laziest in the class
direct:
- you are the one I love very much
indirect:
- that I am the one she love so much
statment:
- My sister said to me that papa had warned her the night before.
command:
positif:
- He asked me to open my book.
negatif:
- Father asked to my sister not to go alone in the middle of the night.
question 5w1h:
- he asked me how i would got there?
yes/no question:
- the teacher asked her if he had finished her homework?
If clause
tipe 1 :
- If I study hard, I will pass the final examination.
tipe 2 :
- If I passed the company entrance test, I would treat you a plate of steak.
tipe 3 :
- If I had had enough time, I would have come to your wedding party.
Sumber: http://dreamstation4.blogspot.co.id/2017/07/tugas-4-bahasa-inggris-bisnis.html
https://www.wordsmile.com/pengertian-rumus-contoh-kalimat-16-tenses-inggrishttp://grammar.ccc.commnet.edu/grammar/tenses/present_progressive.htm
Selasa, 27 Juni 2017
1) Tenses
A. Present
tense
rumus:
S + V-1
Penggunaan:
present tense untuk menyatakan fakta, kebiasaan, dan
kejadian yang terjadi pada saat sekarang ini.
B. Present
progressive tense
Rumus:
Penggunaan:
Present continuous tense/present progressive tense untuk
membicarakan aksi yang sedang berlangsung sekarang atau rencana dimasa depan.
C. Present
future tense
Rumus:
S + WILL + V1 atau S + TO
BE + GOING TO + V1
Penggunaan:
Present
Future Tense adalah tenses yang digunakan untuk
menyatakan kejadian yang akan terjadi di masa depan atau sesuatu yang belum
terjadi. Sesuai namanya, future, yang berarti masa depan.
D. Present
perfect tense
Rumus:
Penggunaan:
Present perfect tense digunakan untuk
mengungkapkan suatu aktivitas atau situasi yang telah dimulai di masa lalu dan
telah selesai pada suatu titik waktu tertentu di masa lalu atau masih
berlanjut sampai sekarang.
E. Past
tense
Rumus:
S + V-2
Penggunaan:
Simple past tense untuk menunjukkan bahwa suatu kejadian
terjadi di masa lampau.
F. Past
future tense
Rumus:
S + would + bare infinitive
Penggunaan:
Simple past future tense untuk menyatakan suatu aksi yang
akan dilakukan, membuat prediksi, dan membuat janji di masa depan pada
saat berada dimasa lalu.
G. Past
perfect tense
Rumus:
S + had + past participle/V-3
Penggunaan:
Past perfect tense untuk menyatakan bahwa suatu aksi
telah selesai pada suatu titik di masa lalu sebelum aksi lainnya terjadi.
H. Past
progressive tense
Rumus:
S + was/were + present participle/V-ing
Penggunaan:
Past
continuous tense/past progressive tense digunakan untuk
mengungkapkan bahwa suatu aksi sedang terjadi pada waktu tertentu di masa
lampau.
https://www.wordsmile.com/pengertian-rumus-contoh-kalimat-16-tenses-inggris
2) Active-Pasive
1. Pengertian
Active
Voice
Active Voice
(Kalimat Aktif) adalah kalimat yang subject-nya berbuat sesuatau atau
melakukan suatu pekerjaan. Dalam bahasa indonesia ciri-ciri kalimat aktif
adalah kata kerjanya selalu berawalan “me-“ dan beberapa lagi
memiliki awalan “ber-“. Pada kalimat aktif (active voice) ini, kita
cukup menggunakan bentuk dasar dari kata kerja (verbs) dalam
penyusunan kalimatnya.
Passive
Voice
Passive Voice
adalah konstruksi tatabahasa (secara khusus, specifically, a “voice”). Kata
atau frasa kata benda yang akan menjadi obyek dari kalimat aktif, muncul
sebagai subjek kalimat dengan suara pasif. Dalam bahasa Indonesia
kalimat pasif biasanya diikuti prefix berupa di– atau ter–.
Contohnya kalau kalimat aktifnya menginjak maka kalimat pasifnya menjadi
dipukul atau terpikul.
2. Rumus
Active
Voice
- Rumus
Active Voice:
S + V (kata kerja yang disesuaikan dengan tenses-nya) + O
Passive
Voice
- Rumus
passive voice:
S + be + past participle + (by agent)
*by agent: pelaku
dari tindakan
3. Ciri Kalimat
Active
Voice
- Pada
kalimat aktif subjek melakukan suatu tindakan yang langsung mengenai
objeknya.
- Kalimat
Aktif memiliki pola S-P-O-K atau S-P-K
Predikat kalimat aktif selalu diawali dengan imbuhan Me-
atau Ber–.
- kalimat
aktif memerlukan objek, Setelah mendapat predikat subjek ditambah
pelengkap atau keterangan.
Pasive
Voice
- to be +
V3 dan
kata by (kata ini bukan merupakan syarat yang harus ada dalam
kalimat pasif )
- Yang dapat
dijadikan kalimat passive adalah Verbal Sentence (kalimat yang predikatnya
kata kerja/V)
- Verbal
sentence yang dapat dirubah ke Passive Voice (kalimat pasif) adalah
kalimat yang memiliki objek penderita.
Perubahan aktif ke
pasif atau sebaliknya tidak merubah makna kalimat. Perubahan iti terjadi hanya
pada struktur kalimatnya saja.
1. Present
tense
Jika active voice dalam simple present tense, maka ‘be’ passive voice-nya
adalah is, am
2. Past
tense
Jika active voice
dalam simple past tense, maka ‘be’
passive voice-nya adalah was atau
were
3. Present
progressive tense
Jika active voice
dalam perfect continuous tense, maka
‘be’ passive voice-nya adalah (has/have) been +
being.
4. Present
perfect tense
Jika active voice
dalam present perfect tense, maka
‘be’ passive voice-nya adalah been
yang diletakkan setelah auxiliary has atau have, sehingga menjadi ‘has been’ atau ‘have been’
5. Present
future tense
Ada dua kemungkinan rumus simple
future tense pada active voice, begitu pula pada passive voice.
-Past participle ditemani phrasal
modal “be (am/is/are) going to” dan auxiliary
verb “be”. Be pada phrasal modal disesuaikan dengan subject pada passive
voice (= object pada active voice) — memenuhi subject-verb agreement.
6. Past
perfect tense
Jika active voice
dalam past perfect tense, maka
‘be’ passive voice-nya adalah been
yang diletakkan setelah auxiliary had, sehingga
menjadi had been
7. Past
progressive tense
Jika active voice dalam past continuous tense, maka ‘be’ passive
voice-nya adalah (was atau were) + being.
8. Past
future tense
Activenya Be + V3 (Past Participle).
Passivenya S + Would Be + V3
http://www.ilmubahasainggris.com/active-voice-dan-passive-voice-pengertian-rumus-ciri-pola-dan-contoh-kalimatnya-dalam-bahasa-inggris/
3) Comparison
degree :
1. Positive
degree
Rumus :
S + tobe + as adjective
as + object
2. Comparative
degree
Comparative degree ini sering
diartikan dengan tingkat “lebih” dan ada beberapa cara untuk membentuk
comparative degree ini
Rumus:
a.
kalau kata sifatnya terdiri dari satu / dua suku kata
(syllable), maka untuk mengubahnya ke tingkat comparative degree, yakni dengan
menambahkan akhiran “er” dibelakang kata sifatnya dan diikuti oleh kata “than”
yang artinya “dari pada”.
Rumus :
S + tobe +
Adjective + Er + than + object
b.
Namun kalau
kata sifatnya lebih dari dua suku kata, maka untuk membentuk comparative
degreenya harus menggunakan “more” dan diikuti oleh “than”
Rumus :
S + tobe +
the + Adjective + than + object
3. Superlative
degree
Superlative
degree ini sering diartikan dengan tingkat “paling” dan ada juga beberapa cara
untuk membentuk superlative degree ini, yakni :
a.
Kalau kata sifatnya terdiri dari satu / dua suku kata
(syllable) maka untuk membentuk superlativenya yakni dengan menambahkan akhiran
“est” dibelakang kata sifatnya dan diikuti oleh “the”.
Rumus :
S + tobe +
the + Adjective + Est + object
b. Namun kalau
kata sifatnya lebih dari dua suku kata, maka untuk membentuk superlative degree
nya harus menggunakan “the most” di depan kata sifatnya.
Rumus :
S + tobe +
the most + Adjective + object
http://maisarinst.blogspot.co.id/2011/10/degree-of-comparison-tingkat.html
4)
Direct-indirect sentence :
A.
Pengertian
Direct Indirect Speech
Direct speech adalah suatu kalimat yang diucapkan secara langsung oleh pembicara yang dalam penulisannya disertai dengan tanda aphostrof di awal dan akhir kalimatnya sebagaimana teks dialog atau percakapan.
Direct speech adalah suatu kalimat yang diucapkan secara langsung oleh pembicara yang dalam penulisannya disertai dengan tanda aphostrof di awal dan akhir kalimatnya sebagaimana teks dialog atau percakapan.
Sedangkan Indirect speech adalah suatu kalimat yang menggambarkan perkataan orang lain atau dirinya sendiri secara tidak langsung (tidak persis seperti yang dikatakan pada saat diucapkan).
Baik kalimat direct maupun indirect speech
terdiri dari dua unsur yakni induk kalimat dan anak kalimat.
Induk kalimat (introduce phrase) adalah seperti yang berwarna merah, sedangkan
anak kalimat (reported words)
1. Statment
Statement (pernyataan)
Dalam Indirect Statement kita menggunakan kata “that” (bahwa) sebagai penghubung antara kalimat pengantar/induk kalimat (introduce phrase) dan kata-kata yang dilaporkan/anak kalimat (reported words). Kata yang biasa digunakan bukan hanya told dan said saja, melainkan bisa juga menggunakan: accused, admitted, advised, alleged, agreed, begged, boasted, complained, denied, explained, implied, invited, offered, ordered, promised, replied, suggested, dkk
Dalam Indirect Statement kita menggunakan kata “that” (bahwa) sebagai penghubung antara kalimat pengantar/induk kalimat (introduce phrase) dan kata-kata yang dilaporkan/anak kalimat (reported words). Kata yang biasa digunakan bukan hanya told dan said saja, melainkan bisa juga menggunakan: accused, admitted, advised, alleged, agreed, begged, boasted, complained, denied, explained, implied, invited, offered, ordered, promised, replied, suggested, dkk
2. Imperative
Command (perintah)
Perintah berarti menyuruh untuk melakukan atau tidak melakukan (melarang) dengan kata jangan (don’t). Menyuruh untuk melakukan berarti bersifat positif, sedangkan melarang bersifat negatif (menggunakan don’t).
Perintah berarti menyuruh untuk melakukan atau tidak melakukan (melarang) dengan kata jangan (don’t). Menyuruh untuk melakukan berarti bersifat positif, sedangkan melarang bersifat negatif (menggunakan don’t).
3. Question
Question
(pertanyaan)
Kalimat pertanyaan dibagi menjadi dua kategori:
Kalimat pertanyaan dibagi menjadi dua kategori:
a.
Pertanyaan yang menggunakan kata tanya (what, where, when, who, why, how), maka kata tanya
tersebulah yang menjadi penghubung antara induk dan induk kalimat.
b.
Pertanyaan yang tidak menggunakan kata tanya dan
jawabannya berupa yes atau no.
http://inggrisonline.com/pengertian-perubahan-rumus-direct-indirect-speech-dan-contoh-kalimat/
5) If
clause :
1. Type
1
Pola kalimat pengandaian tipe 1:
If + subject + VI (Simple Present Tense)+Subject
+ will + VI (Simple Present tense)
Atau If + subect + (be) present + adjective/noun+Subject
+ will be + adjective/noun
Kalimat pengandaian (conditional sentece) tipe 1 digunakan untuk
mengungkapkan atau mengandaikan sesuatu yang belum terjadi pada waktu sekarang
dan memiliki kemungkinan untuk terjadi dalam waktu dekat. Kalimat semacam ini
menjelaskan untuk menyatakan suatu pola sebab dan akibat.
2. Type
2
Pola kalimat pengandaian tipe 2:
If + subject + V2/simple past tense
+ Subject + would + Vl/past future tense atau If + subject + were + adjective/noun + Subject + would be + adjective/noun
-Kalimat pengandaian (conditional
sentence) tipe 2 merupakan kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu
yang tidak mungkin terjadi atau yang bertentangan dengan kenyataan pada waktu
sekarang. Kalimat dengan tipe ini biasanya digunakan untuk menyatakan suatu
khayalan.
-Fakta: fakta yang diungkapkan oleh kalimat pengandaian tipe 2 adalah bahwa saat ini apa yang diandaikan itu tidak terjadi.
-Fakta: fakta yang diungkapkan oleh kalimat pengandaian tipe 2 adalah bahwa saat ini apa yang diandaikan itu tidak terjadi.
3. Type
3
Pola kalimat pengandaian tipe 3
If + subject + had + V3/past perfects + subject
+ would have + V3/past perfect atau if +
subject + had been + adjective/noun + subject + would have been +
adjective/noun
-Kalimat
pengandaian (conditional sentence) tipe 3 adalah kalimat yang mengandaikan
sesuatu yang sudah terjadi dan tidak terjadi di masa lalu. Tipe kalimat ini
biasanya digunakan untuk menyatakan suatu penyesalan.
-Fakta yang
diungkapkan dalam kalimat pengandaian ini adalah bahwa apa yang diandaikan
tidak pernah terjadi di masa lalu.
http://www.sekolahbahasainggris.com/pengertian-dan-contoh-conditional-sentence-tipe-1-2-3-terlengkap/
Jumat, 28 April 2017
Fuad Mahmud Ibrahim
22115793
2KB01
Berikut ini adalah tugas bahasa Inggris bisnis yang merupakan terjemahan dari sebuah artikel yang dikutip dari The Jakarta Post (Source)
22115793
2KB01
Berikut ini adalah tugas bahasa Inggris bisnis yang merupakan terjemahan dari sebuah artikel yang dikutip dari The Jakarta Post (Source)
Ministry closes 43,000 cooperatives
Cooperatives and Small and Medium Enterprises Minister Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga has issued decrees to close 43,000 inactive cooperatives.
“We closed the cooperatives because they are not active anymore,” the minister said when attending the Malang City Expo (MCE) in Malang, East Java, on Thursday.
The ministry categorizes cooperatives into three groups, according to their performance: inactive cooperatives, unhealthy cooperatives and healthy cooperatives.
From about 150,000 cooperatives, about 75,000 were deemed unhealthy, said the minister.
"Among indications of a healthy cooperative is a growing number of members and holding annual membership meetings,” said Minister Puspayoga.
The government has long tried to develop cooperatives, which are expected to be the backbone of the national economy. (bbn)
Kementrian Menutup 43.000 Koperasi
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga telah mengeluarkan keputusan untuk
menutup 43.000 koperasi tak aktif.
“Kami menutup koperasi tersebut
karena mereka sudah tidak aktif lagi,” kata menteri tersebut saat menghadiri
Malang City Expo (MCE) di Malang, Jawa Timur, pada hari kamis.
Kementerian mengkategorikan
koperasi menjadi tiga grup, sesuai dengan kinerjanya: koperasi tak aktif,
koperasi tak sehat dan koperasi sehat.
Dari 150.000 koperasi, 75.000
diantaranya dianggap koperasi tak sehat, kata menteri tersebut.
“Indikasi diantara sebuah
koperasi sehat adalah pertumbuhan jumlah anggota dan mengadakan pertemuan
tahunan anggota.” Sebut menteri Puspayoga.
Pemerintah telah lama mencoba
mengembangkan koperasi, yang mana diharapkan menjadi tulang punggung ekonomi
negara.
Selasa, 28 Maret 2017
Fuad Mahmud Ibrahim
2KB01
22115793
Berikut ini adalah tugas Bahasa Inggris Bisnis menganalisa sebuah artikel yang bertopik teknologi komputer mengenai present tense, past tense, present tense, infinitive, gerund, regular verb, irregular verb. Artikel ini diakes dari wallstreet journal pada tanggal 28 Maret 2017 pukul 20.00 WIB. Maaf bila ada kesalahan dalam pemahaman dari analisa yang saya buat. Correct Me If Im Wrong.
2KB01
22115793
Berikut ini adalah tugas Bahasa Inggris Bisnis menganalisa sebuah artikel yang bertopik teknologi komputer mengenai present tense, past tense, present tense, infinitive, gerund, regular verb, irregular verb. Artikel ini diakes dari wallstreet journal pada tanggal 28 Maret 2017 pukul 20.00 WIB. Maaf bila ada kesalahan dalam pemahaman dari analisa yang saya buat. Correct Me If Im Wrong.
Is Your Stuff Safe in the Cloud?
By
GEOFFREY A. FOWLER
Have you seen the headlines lately? Hacking and surveillance are bigger news than the next iPhone. Yet companies like Google, Apple and Dropbox have been urging us to load all our photos, and sometimes even more precious documents, in an online vault called the cloud. It’s actually huge racks of servers, in locations all over the world.
What could possibly go wrong with hundreds of millions of people storing personal data in a centralized warehouse?
In August, Dropbox reset the passwords for 68 million accounts in response to a 2012 breach. Anyone with an email address is at perpetual war with phishers, who were behind a big celebrity photo iCloud leak in 2014. Is anything safe from hackers?
A lesser-known cloud alternative is gaining traction: Store stuff on a hard drive at home, but access it online from anywhere. Known as “personal cloud” storage, some products from Western Digital and Seagate use your own internet connection and are known only to you and the drive maker, so your files are less of a honeypot for hackers. You can get gobs of space for under $200—and no monthly fees. Two newcomers I’ve also been testing, Lima Ultra and Apollo, are even simpler and work more like Dropbox.
Yet a private cloud has problems, too: Without 24/7 security from Google or Apple, you are solely responsible for keeping hackers out. And you have to keep that drive from failing, or risk losing important data.
I asked hackers and security pros where they store their most precious documents—tax files—and got different answers from nearly all of them. Some said they would trust the public cloud, while others said they would keep files far away from the internet (making them difficult to share with an accountant). “There is no really perfect advice right now,” said Matthew Green, a cryptographer and professor at the Johns Hopkins Information Security Institute.
Security and privacy involve choices we all need to make for ourselves—and are worth at least as much consideration as the color of your phone. If that sounds like too much work, I’ve prepared a study guide
The Public Cloud
Pro: For reliable access to your stuff from any connected device, it’s hard to beat the convenience of the largest cloud services. Dropbox, which charges $100 to store a terabyte of data for one year, perfected the magically-in-sync folder of stuff. Google and Apple offer the hands-down easiest way to manage photos and videos, shifting them off your phone or laptop before out-of-space alerts pop up.
These services make compelling arguments that they are best prepared to fight hackers. They not only encrypt our data on their servers, but also constantly look for suspicious patterns, scanning the dark web for chatter and even paying hackers to identify vulnerabilities. Case in point: Dropbox says it thinks users lost no data from the 2012 hack because of the way it stored passwords. Security is “about long-term protection against constantly evolving threats,” said Mark Crosbie, the company’s head of trust and security.
Con: The public cloud turns you into a perpetual renter, where you get hooked into a service that could cost you more than a drive within two years. It doesn’t happen often, but cloud services can also go down temporarily.
The public cloud is scariest for people concerned about privacy and the threat of government surveillance. Your personal data is out of your own control. Apple promises not to examine your data, while Google paints analyzing and sorting your photos as a selling point. But because they hold keys to decrypt at least some of your files, they can—and do—hand over data when compelled by a court order. (The most responsible, like Google, Apple and Dropbox, report how often it happens.) Who knows what could happen if laws change?
How to be safer: Way too many of us leave our stuff at risk in the cloud by re-using passwords and not turning on an extra layer of security called two-factor authentication (a.k.a. 2FA, two-step verification, or login approval). Once you turn it on in cloud settings, it typically sends you a secondary passcode via text message or app. It isn’t foolproof, but it could keep a hacker out of your stuff if they get your password.
For supersensitive files like tax documents, consider encrypting them with a separate password before storing them in the cloud. On a Mac, use FileVault in the Disk Utility; on a Windows PC, use Microsoft BitLocker.
The Private Cloud
Pro: Your data is in your own hands. And running your own cloud provides you a useful defense: obscurity. Hackers motivated by money tend to go after the biggest targets and lowest hanging fruit. Chances are they won’t be homing in on your network in search of a cloud server. Also, you are the only one who knows the password.
Personal cloud drives might cost more up front, but with no monthly fees, you could even save money. My favorite, Promise Technology’s Apollo, comes with 4TB for $300. The $130 Lima attaches to a USB drive you may already own. Many let you share storage with family or colleagues, who all get their own logins and space. They can also back up the photos on your phone over Wi-Fi.
Con: So you want to be in the server business? While all four of the private cloud devices I tested were easy to set up, it’s on you to keep them running. If your home Internet or power goes out, you lose access to your stuff. And you have to trust these companies to keep updating software to address new threats.
While they are improving in simplicity, none is as simple as Dropbox or as tightly integrated as Apple’s iCloud. When you need to get data off them, you may be limited by the upload speed of your internet connection, which is often much slower than the download speed.
How to be safer: A personal cloud, like any other connected device in the house, is at risk if you don’t secure your home Wi-Fi with a password and keep your router software up to date.
And beware: Hard drives often fail at the worst possible moments. Apollo and Lima have a solution, but it’ll cost you: If you buy a second unit, you can keep a copy of your drive—constantly updated over the internet—in a different location in case of theft, fire or failure.
Corrections & Amplifications
Mark Crosbie is the head of trust and security at Dropbox. An earlier version of this article incorrectly spelled his surname as Crosby. (March 14)
Mark Crosbie is the head of trust and security at Dropbox. An earlier version of this article incorrectly spelled his surname as Crosby. (March 14)
Regular Verb(Bold)
- Spelled
- Updated
- Connected
- Integrated
- Tested
- Motivated
- Concerned
- Hooked
- Stored
- Prepared
- Asked
- Called
Irregular Verb (Underline)
- Seen
- Been
Infinitive (Italic)
- Apple and Dropbox have been urging us to load all our photos
- And you have to keep that drive from failing
- (making them difficult to share with an accountant)
- Security and privacy involve choices we all need to make for ourselves—and are worth at least as much consideration as the color of your phone.
- it’s hard to beat the convenience of the largest cloud services.
- Dropbox, which charges $100 to store a terabyte of data for one year
- Google and Apple offer the hands-down easiest way to manage photos and videos
- These services make compelling arguments that they are best prepared to fight hackers.
- but also constantly look for suspicious patterns, scanning the dark web for chatter and even paying hackers to identify vulnerabilities.
- Apple promises not to examine your data
Gerund (Red)
- hundreds of millions of people storing personal data in a centralized warehouse
- A lesser-known cloud alternative is gaining traction
- Google paints analyzing and sorting your photos as a selling point.
- While they are improving in simplicity
Simple Present Tense (Green)
- they hold keys to decrypt at least some of your files
- Way too many of us leave our stuff at risk in the cloud by re-using passwords
Simple Past Tense (Pink)
- I asked hackers and security pros where they store their most precious documents
- I’ve prepared a study guide
- The public cloud is scariest for people concerned about privacy
- Hackers motivated by money
- I tested were easy to set up
Simple Future Tense (Purple)
- they would trust the public cloud
- it’ll cost you